STUDI PENGARUH TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN SERBUK GIPSUM DI DUSUN GUMUKREJO, PURWOHARJO

Tanah lempung seringkali menghadapi masalah kembang susut yang relatif tinggi, hal
ini dapat memengaruhi kestabilan struktur bangunan di atasnya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh stabilisasi tanah lempung menggunakan serbuk gipsum di
Dusun Gumukrejo, Kecamatan Purwoharjo. Tanah lempung di daerah ini memiliki indeks
plastisitas sedang, yang berpotensi menyebabkan kerusakan pada dinding dan elevasi
bangunan. Oleh karena itu, serbuk gipsum dicampurkan dalam variasi 0%, 7%, 13%, 19%, dan
25% untuk meningkatkan sifat fisik dan mekanik tanah. Metode penelitian mencakup pengujian
sifat fisik, seperti analisis ayakan, hidrometer, kadar air, berat jenis dan atterberg limit, serta
pengujian sifat mekanis yang berfokus pada uji proctor standard.
Penambahan serbuk gipsum pada tanah lempung di Dusun Gumukrejo terbukti cukup
efektif dalam meningkatkan kualitas tanah. Dari hasil pengujian, ditemukan bahwa gipsum
dapat mengurangi kadar air tanah, dengan penurunan terbesar mencapai 3,75% pada sampel
tertentu. Selain itu, berat jenis tanah juga meningkat, menunjukkan tanah menjadi lebih padat.
Pengujian pada batas atterberg menunjukkan bahwa tanah menjadi plastis, dengan penurunan
indeks plastisitas paling signifikan sebesar 1,93% pada sampel tertentu. Gipsum bekerja dengan
cara menyerap air dan menggantikan sodium dalam tanah dengan kalsium, sehingga membuat
tanah lebih stabil dan tahan terhadap perubahan bentuk, seperti retakan. Pada pengujian
mekanis, penambahan gipsum juga meningkatkan berat isi kering maksimum tanah, yang
berarti tanah menjadi lebih padat, dengan penurunan kadar air optimum. Secara keseluruhan,
stabilisasi dengan serbuk gipsum membantu mengatasi masalah tanah lempung yang tidak
stabil, serta memperbaiki sifat fisik dan mekanik tanah di daerah tersebut untuk meminimalisir
terjadinya ambles pada lantai dan keretakan pada dinding.