EVALUASI DEFORMASI TANAH AKIBAT BEBAN BANGUNAN GEDUNG KULIAH TERPADU POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI

Fenomena deformasi tanah pada suatu bangunan dapat terjadi, salah satunya disebabkan
oleh beban bangunan yang cukup besar. Terjadinya deformasi tanah pada bangunan, maka akan
mempengaruhi kondisi strukturnya. Oleh karena itu, evaluasi terhadap nilai deformasi perlu
dilakukan sejak dini, yaitu dengan interval waktu 0 dan 365 hari. Gedung Kuliah Terpadu
(GKT) Politeknik Negeri Banyuwangi memiliki luasan sekitar 10.163,90 m2, total tujuh lantai
dengan besarnya beban 60.286,59 kN. Besarnya beban pada Gedung Kuliah Terpadu (GKT),
maka perlu dilakukan evaluasi perhitungan nilai deformasi dan faktor keamanan tanah dalam
kurun waktu satu tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai deformasi
tanah dan faktor keamanan akibat pembebanan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri
Banyuwangi. Perhitungan telah dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak berbasis
metode elemen hingga untuk mengetahui nilai deformasi dan faktor keamanan tanah. Data yang
diperlukan untuk menentukan nilai deformasi dan faktor keamanan tanah adalah data sekunder
seperti data tanah, data beban dan data spesifikasi pondasi. Perhitungan nilai deformasi dan
faktor keamanan tanah meliputi beberapa tahapan yaitu, pemodelan geometri tanah, pemodelan
pondasi, pemodelan beban bangunan, input nilai parameter tanah, input nilai paramter pondasi,
input beban reaksi pondasi dan tahap terakhir perhitungan. Hasil dari software ini adalah nilai
deformasi dan faktor keamanan tanah, serta hasil pemodelan tanah setelah terjadi deformasi.
Berdasarkan perhitungan menggunakan program berbasis Finite Element Method, nilai
deformasi tanah untuk interval waktu 0 hari adalah 3,447 cm dan nilai deformasi tanah dengan
interval waktu 365 hari adalah 3,536 cm. untuk faktor keamanan tanah yang diperoleh dari
deformasi 0 hari adalah 1, sedangkan faktor keamanan tanah yang diperoleh dari deformasi 365
hari adalah 1,101.