AJI, KURNIAWAN (2024) PENGARUH SIKLUS BASAH KERING PADA TANAH EKSPANSIF TERHADAP SIFAT EKSPANSIFITAS (STUDI KASUS DESA GLAGAHAGUNG, KECAMATAN PURWOHARJO). D3 thesis, Politeknik Negeri Banyuwangi.
![[thumbnail of COVER.pdf]](https://repository.poliwangi.ac.id/style/images/fileicons/text.png) Text
            
              
Text
COVER.pdf
Download (3MB)
![[thumbnail of BAB I.pdf]](https://repository.poliwangi.ac.id/style/images/fileicons/text.png) Text
            
              
Text
BAB I.pdf
Download (782kB)
![[thumbnail of BAB II - DAFPUS.pdf]](https://repository.poliwangi.ac.id/style/images/fileicons/text.png) Text
            
              
Text
BAB II - DAFPUS.pdf
Restricted to Registered users only
Download (22MB)
![[thumbnail of LAMPIRAN.pdf]](https://repository.poliwangi.ac.id/style/images/fileicons/text.png) Text
            
              
Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (8MB)
Abstract
Indonesia secara geografis mengalami iklim tropis yang memiliki 2 musim, yaitu 
kemarau dan penghujan. Peralihan cuaca tersebut mengakibatkan terjadinya siklus 
pembasahan dan pengeringan pada tanah secara berulang-ulang, akibat fenoma tersebut, tanah 
ekspansif merupakan salah satu indikasi terjadinya kontraksi dan pembengkakan pada volume 
tanah bangunan bawah, sehingga mempengaruhi stabilitas bangunan diatasnya seperti 
sturuktur pondasi maupun sturuktur jalan. Dalam mengidentifikasi karakteristik tanah 
ekspansif dilakukan pengujian sifat fisis tanah untuk mengetahui nilai Atterberg Limit, Kadar 
air, Berat isi serta berat jenis tanah , kemudian dilakuan dengam metode siklus basah kering 
menggunakan perlakuan tanah terhadap tanah asli, 1 siklus, 2 siklus dan 3 siklus. Dari hasil 
identifikasi kerusakan dan analisa di laboratorium dari hasil pengujian CBR test tanah asli 
1.667%, pada 1 siklus mengalami penurunan sebesar 1.500%, tanah 2 siklus 0.833% dan 
tanah 3 siklus 0.333%. Pengujian Indeks swelling tanah asli sebesar 1.51%, kemudian tanah 1 
siklus mengalami peningkatan sebesar 1.60%, tanah 2 siklus 1.63% dan tanah 3 siklus sebesar 
1.76%. hasil pengujian konsolidasi tanah dengan kondisi asli mendapatkan nilai indeks 
pemamptan (Cc) sebesar 1.748, siklus 1 sebesar 1.756%, siklus 2 sebesar 1.830% dan siklus 3 
sebesar 1.86 untuk nilai indeks pengembangan (Cs) dengan kondisi tanah asli mendapatkan 
nilai 0.325, Pada siklus 1 terdapat nilai sebesar 0.357, siklus 2 sebesar 0.390 dan siklus 3 
sebesar 0.425. Menunjukkan bahwa tanah di daerah ini memiliki potensi ekspansifitas sedang 
hingga tinggi. Sehingga, dapat dikatakan bahwa tanah tersebut kondisinya tidak baik dan 
dapat mempengaruhi kerusakan konstruksi di Jatiluhur, Desa Glagahagung, Kecamatan 
Purwoharjo, Banyuwangi.
| Item Type: | Thesis (D3) | 
|---|---|
| Additional Information: | Local Number: PA24.22401.1165 | 
| Uncontrolled Keywords: | Ekspansif; Lempung Ekspansif; Siklus Basah Kering | 
| Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) | 
| Divisions: | Jurusan Teknik Sipil > Diploma 3 Teknik Sipil | 
| Depositing User: | Agus Sugiarto Library | 
| Date Deposited: | 21 Oct 2025 07:02 | 
| Last Modified: | 21 Oct 2025 07:02 | 
| URI: | https://repository.poliwangi.ac.id/id/eprint/154 | 
 
              